![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5FCe6ysr4GCChZT0TKGmBQwKqumShDc3ZL3KZfTpzxROHr82k_Wv3Rtk8vCzqN2davVIqJrMs__nqYdZmD2D9f8M5PzrpjJx0oMQQZjZaqKpEniNmZ4LuqYuZmwWf-p524nds3JE9Wbw/s320/7.jpg)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicMxf1VO2ptuRh5oXyuEO_F8a106soNKrhtUKEFzrudPxjUhqzABncm7k-BkP6JmxHlLUAdQzvWQJXngXeRMFRXu1I5EZ5aSNvlhCKTb-lLNks2Qd0uYTbt-4szwZ3Eb23t4reW9xbuXk/s320/6.jpg)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhstGg4aoNR-drsVrMVOVmUB5D2oBpd5vohyphenhyphentwwTJQd6PkphxGlOTwQkplXXQrUYRhdXyIuL542v-Fe3Dhq7eZxTVLZoy3SJrpwVZpEpGlYIuw-ccoHO_OZT5w8L3EomXjvFzuZ2Airzmg/s320/5.jpg)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1T7zWokGa2H0yD6t1Nul-M8i690mbkV58XDUg7_VPdXS3Hh9qJdaaHWcN5ykh-xSBt9zbNq80ZWdGQkCCcBQTzC8IRBrA_GqmYUofLwkpowROYXyvC9VL3qmz5fV-AI_m-mOv-yYOyuQ/s320/4.jpg)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjymZvmqX0J1SrBUAT5Z7pvpFiLXjHw_AgAyxsGyoI_O4WbzCfoUNlD_A6P4Kc2HDS96vYJt3EzywN7P3_i1FE4FB-7pARhHOzhXzPghWGNdb_bYkY3tDX6bIjLQ3d2Mge2yHSogciCMes/s320/3.jpg)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgkg12laJxZLDp9hNnjTMYksB88Buz8fWz8w6JHjqQKDMUpmOTh_cUhW6RAtCX1ao2ZObJ57Aa_G7zPZIp48_ka-UUGrwgP-VK_CUFKooi83PFnxnU9jXwkyL4S6XoQck-IWYADXRFqXeM/s320/2.jpg)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEisJphowNrqCureBOluSyhbomUCzdMYb73YI8Qpp1b_hwJhucHXcm3td6g-UlDKLCZMVOTSRRWTAy9xn3CH9cn09xAJ8wRjAhwDbixo-5lUi8Fh2fNN-rgzo8GNijqV4MFxhMPmhgSYRQs/s320/1.jpg)
leograviz.com
nesarita.blogspot.com
dkv.petra.ac.id
dkv.isi-dps.ac.id
waoneroomsnew2.blogspot.com
dquinovic.wordpress.com
kartunindonesia.blogspot.com
Art Deco muncul pada sekitar tahun 1925, pada saat ‘Exposition International Des Arts Decoratifts et Industrial Modernes’ di Paris, 1925. Sebuah karya Art Deco mempresentasikan kemewahan, extravaganza, glamour, kejayaan akan permesinan, konsumerisme dan kecepatan pada masa itu. Mulai muncul bentukan-bentukan yang ebih modern, dimana terdapat bentuk-bentuk geometris dan kurva-kurva, streamline, mjotion line dan lampu-lampu mesin.
Samahalnya dengan Arts and Crafts, Art Nouveau juga muncul sebagai bentuk ketidakpuasan terhadap Victorian. Art Nouveau dianggap sebagai gaya ilustrasi yang pertama kali di dalam dunia desain secara internasional. Seorang kritikus berpendapat mengenai Art Nouveau, “one of the most imaginative innovation in the history of design”.
Arts and Craft muncul sebagai bentuk ketidakpuasan terhadap Victorian yang dianggap sudah terlalu tradisional dan ketinggalan zaman. Selain itu Victorian juga miskin nilai-nilai estetis karena sifat-sifatnya yang natural dan apa adanya. Maka Arts and Craft muncul dengan pelopornya William Morris, mengusung gaya ilustrasi yang kaya akan seni decorative yang memiliki nilai craftmenship tinggi.
Dengan meledaknya revolusi industri, maka kebutuhan manusia pada zaman itu semakin berkembang. Muncul kebutuhan untuk mempromosikan dan menginformasikan sesuatu dari seseorang ke public umum. Teknologi cetak pun semakin berkembang, hingga muncul kebutuhan-kebutuhan baru dalam bidang marketing, diantaranya kebutuhan untuk mengedukasi pasar dengan iklan, bagaimana mempercantik sebuah kemasan produk, bagaimana menginformasikan secara massal sebagai sebuah industrialisasi yang semakin maju dan kompleks. Gaya Victorian ini terkesan natural. Terlihat dari berbagai poster dan iklan pada zaman itu yang kebanyakan menggambarkan seseorang dengan pose-pose yang terkesan datar, alami dan biasa terjadi di lingkungan sekitar, pose-pose ekstrem misalnya menggunakan sudut pandang mata kodok sangat sulit diterima pada zaman ini.
Desain komunikasi visual atau lebih dikenal di kalangan civitas akademik di Indonesia dengan singkatan DESKOMVIS pada dasarnya merupakan istilah penggambaran untuk proses pengolahan media dalam berkomunikasi mengenai pengungkapan ide atau penyampaian informasi yang bisa terbaca atau terlihat. Desain Komunikasi Visual erat kaitannya dengan penggunaan tanda-tanda (signs), gambar (drawing), lambang dan simbol, ilmu dalam penulisan huruf (tipografi), ilustrasi dan warna yang kesemuanya berkaitan dengan indera penglihatan.
Proses komunikasi disini melalui eksplorasi ide-ide dengan penambahan gambar baik itu berupa foto, diagram dan lain-lain serta warna selain penggunaan teks sehingga akan menghasilkan efek terhadap pihak yang melihat. Efek yang dihasilkan tergantung dari tujuan yang ingin disampaikan oleh penyampai pesan dan juga kemampuan dari penerima pesan untuk menguraikannya.